Senin, 29 November 2021

Matahari Hati

 Sesak menjejak setumpuk sajak

Hancur berkepingdi hamparan berserak

 

matahari yang sangsi

membakar semak

Bunga layu dihempas seteru saat beranjak semerbak

diterbangkan angin kemarau

baru saja sebabak.

 

Akan lama

tak seperti lalu

Sesuatu yang baru

Jika matahari tak seterik ini

aku tunggu

saat awan putih menari

Itulah hatiku yang merindu menunggu dibalik pintu

dan sejumput senyuman dan bujuk rayu.

 

harapan rerintik datang

menghapus derita daun jendela

dan embun di dedaunan dihempaskannya

 

Meski masih pagi kala

ufuk pun masih juga jingga

Kau tahu

tetesan embun itu adalah air mata

Kutumpahkan di bumi pertiwi, tumpah darah kita.

0 komentar:

Posting Komentar